hadits arbain tentang iman

Berikutadalah hadits kedua dari kitab hadits arbain nawawi, hadits yang menjelaskan bahwa tentang rukun iman, rukun islam dan ihsan. 'An 'Umaro rodh "Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: " Beritahukan aku tentang Iman ". Lalu beliau bersabda, " Engkau beriman kepada Allah Rasulullahshallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Engkau beriman kepada Allah, kepada para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, kepada para rasul-Nya, kepada hari Kiamat dan kepada takdir yang baik maupun yang buruk." Orang tadi berkata, "Engkau benar." (HR. Muslim, no. 8) Pelajaran Bagian Kedua dari Hadits #02 Hadits ini menunjukkan keutamaan Islam. TakhrijHadits: Imam Muslim dalam Shahihnya No. 38; Imam An Nasa'i dalam As Sunan Al Kubra 11489; Imam Ibnu Hibban dalam Shahihnya No. Imam Al Baihaqi dalam Syu'abul Iman , 4921, 4923; Imam Ahmad dalam Musnadnya No. 15454, 15455, 19450; Imam Al Baghawi dalam Syarhus Sunnah 16; Imam Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf 679 Kataarbain berasal dari bahasa arab yaitu الأربعون yang berarti empat puluh, sehingga kitab ini dinamai dengan nama hadits arbain, karena pengarangnya adalah Imam Nawawi maka diberilah nama Hadits Arbain Nawawi. Isi dalam kumpulan hadits ini sebenarnya adalah empat puluh dua, namun namanya digenapkan menjdi arbain (empat puluh). Arbaîn artinya 40 , akan tetapi hadis dalam kitab arbain nawawi tidaklah persis 40, melainkan 42 hadits. Arbaîn Nawawiyah yang disusun oleh Imam an-Nawawi, ia memuat sekumpulan hadits namun sanadnya tidak disebut secara lengkap dan disandarkan kepada penulis kitab utama mislanya al-Bukhâri, muslim dan lain-lain. Schön Dass Ich Dich Kennenlernen Durfte Sprüche. Hadits ke 2 Rukun Islam, Iman, dan Ihsan عَنْ عُمَرَ رضي الله عنه أَيضاً قَالَ بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه و سلّم ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعْرِ لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ يَا مُحَمَّدُ أَخْبِرْنِي عَنِ الإِسْلاَم، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم الإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدَاً رَسُوْلُ اللهِ، وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ، وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ، وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ، وَتَحُجَّ البيْتَ إِنِ اِسْتَطَعتَ إِليْهِ سَبِيْلاً. قَالَ صَدَقْتَ. فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ، قَالَ فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ الإِيْمَانِ، قَالَ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ، وَمَلائِكَتِهِ، وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ، وَالْيَوْمِ الآَخِرِ، وَتُؤْمِنَ بِالقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ قَالَ صَدَقْتَ، قَالَ فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ الإِحْسَانِ، قَالَ أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنِ السَّاعَةِ، قَالَ مَا الْمَسئُوُلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ قَالَ فَأَخْبِرْنِيْ عَنْ أَمَارَاتِهَا، قَالَ أَنْ تَلِدَ الأَمَةُ رَبَّتَهَا، وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِي البُنْيَانِ ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيَّاً ثُمَّ قَالَ يَا عُمَرُ أتَدْرِي مَنِ السَّائِلُ؟ قُلْتُ اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمُ، قَالَ فَإِنَّهُ جِبْرِيْلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِيْنَكُمْ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ. Dari Umar radhiyallahu anhu pula dia berkata; pada suatu hari ketika kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, tiba-tiba datang seorang laki-laki berpakaian sangat putih, dan rambutnya sangat hitam, tidak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan, dan tidak seorang pun dari kami yang mengenalnya, kemudian ia duduk di hadapan Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan mendekatkan lututnya lalu meletakkan kedua tangannya di atas pahanya, seraya berkata Wahai Muhammad jelaskan kepadaku tentang Islam?’ Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjawab ”Islam itu adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, engkau menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan haji ke Baitullah Al Haram jika engkau mampu mengadakan perjalanan ke sana.” Laki-laki tersebut berkata Engkau benar.’ Maka kami pun terheran-heran padanya, dia yang bertanya dan dia sendiri yang membenarkan jawabannya. Dia berkata lagi “Jelaskan kepadaku tentang iman?” Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjawab “Iman itu adalah Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir serta engkau beriman kepada takdir baik dan buruk.” Ia berkata Engkau benar.’ Kemudian laki-laki tersebut bertanya lagi Jelaskan kepadaku tentang ihsan?’ Beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda “Ihsan adalah Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Kalaupun engkau tidak bisa melihat-Nya, sungguh Diamelihatmu.” Dia berkata “Beritahu kepadaku kapan terjadinya kiamat?” Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjawab “Tidaklah orang yang ditanya lebih mengetahui dari yang bertanya.” Ia berkata “Jelaskan kepadaku tanda-tandanya!” Nabi shallallahu alaihi wa sallam berkata “Jika seorang budak wanita melahirkan tuannya dan jika engkau mendapati penggembala kambing yang tidak beralas kaki dan tidak pakaian saling berlomba dalam meninggikan bangunan.” Umar radhiyallahu anhu berkata Kemudian laki-laki itu pergi, aku pun terdiam sejenak.’ Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bertanya kepadaku “Wahai Umar, tahukah engkau siapa orang tadi?” Aku pun menjawab “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda “Dia adalah Jibril yang datang untuk mengajarkan agama ini kepada kalian.” HR Muslim[1] [1] Diriwayatkan oleh Muslim 8. Beritahu yang lain - Hadits kedua pada Hadits Arbain An-Nawawi membahas mengenai Islam, iman, dan ihsan. Dalam Syarah An-Nawawi, Imam Ibnu Daqiq berkata, hadits agung ini mencakup semua tugas amalan secara lahir dan batin. Hadits ini mengangkut ilmu syariat karena berisikan ilmu tentang sunnah sebagai salah satu induk dalam ajaran Arbain bagian kedua ini cukup panjang. Namun, sarat makna. Darinyalah akan diketahui tentang pentingnya rukun Islam dan rukun iman sebagai pondasi keislaman dan keimanan. Begitu juga dengan ihsan, yaitu hakikat peribadatan kepada Allah SWT. Ibadah di sini yaitu hanya mengharap dan mengingin ridha Allah tentang Islam, iman, dan ihsan ini juga mengajarkan banyak faidah. Terlebih lagi jika ditambah dengan membaca buku-buku Islam tentang keutamaan iman bagi seorang Muslim. Jika didalami, maka kita akan mengetahui bahwa Islam, iman, dan ihsan adalah ajaran yang disampaikan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril Juga Hadits Arbain 1 Semua Perbuatan Tergantung NiatnyaDalam hadits ini dijelaskan bahwa Jibril As datang kepada Rasulullah SAW yang duduk di antara para sahabat dan mengajarkan tentang عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضاً قَالَ بَيْنَمَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُولِ اللهِ ﷺ ذَاتَ يَوْمٍ، إَذْ طَلَعَ عَلَيْناَ رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ، شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعْرِ، لاَ يُرَى عَلَيهِ أَثَرُ السَّفَرِ، وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ حَتَّى جَلَسَ إلَى النَّبِيِّ ﷺ فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ يَا مُحَمَّدُ أَخْبِرْنِي عَنِ الإِسْلاَمِ!فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ الإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُولُ اللهِ، وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ، وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ، وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ، وَتَحُجَّ البَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً»قَالَ صَدَقْتَ. فَعجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ، قَالَ فَأَخْبِرِنِي عَنِ الإِيْمَانِ! قَالَ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ، وَمَلاِئِكَتِهِ، وَكُتُبِهِ، وَرُسُلِهِ، وَالْيَومِ الآخِرِ، وَتُؤْمِنَ بِالقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ»قَالَ صَدَقْتَ، قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنِ الإِحْسَانِ! قَالَ أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ» قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنِ السَّاعَةِ! قَالَ مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ» قَالَ فَأخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَاتِها! قَالَ أَنْ تَلِدَ الأَمَةُ رَبَّتَهَا، وَأَنْ تَرَى الحُفَاةَ العُرَاةَ العَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِي البُنْيَانِ» ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيًّا، ثُمَّ قَالَ يَا عُمَرُ! أَتَدْرِي مَنِ السَّائِلُ؟» قُلْتُ اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمُ، قَالَ فَإِنَّهُ جِبْرِيْلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِيْنَكُمْ» رَوَاهُ Dari Umar Radhiyallahu Anhu juga, ia berkata pada suatu hari kami berada di sisi Rasulullah SAW, tiba-tiba datang kepada kami seseorang yang sangat putih pakaiannya, sangat hitam rambutnya, tidak nampak kalau sedang bepergian, dan tidak ada seorang pun dari kami yang dia duduk menghadap Nabi SAW, lalu menyandarkan lututnya kepada lutut beliau, dan meletakkan kedua telapak tangannya di atas paha bertanya, “Ya Muhammad! Kabarkan kepadaku tentang Islam.” Maka, Rasulullah SAW bersabda, “Islam adalah Anda bersyahadat lâ ilâha illâllâh dan Muhammadur Rasûlûllâh, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan, dan berhaji ke Baitullah jika Anda mampu menempuh jalannya.”Lelaki itu berkata, “Engkau benar.” Kami heran terhadapnya, dia yang bertanya sekaligus membenarkannya. Lelaki itu bekata lagi, “Kabarkanlah kepadaku tentang iman!”Beliau Nabi SAW menjawab, “Anda beriman kepada Allah, para Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir, dan Anda beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.”Lelaki itu menjawab, “Engkau benar.” Dia bekata lagi, “Kabarkan kepadaku tentang ihsan!”Beliau Nabi SAW menjawab, “Anda menyembah Allah seolah-olah melihatnya. Jika Anda tidak bisa melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihat Anda.”Dia berkata lagi, “Kabarkan kepadaku tentang hari Kiamat!” Beliau menjawab, “Tidaklah yang ditanya lebih tahu daripada yang bertanya.” Dia berkata lagi, “Kabarkan kepadaku tentang tanda-tandanya.”Beliau Nabi SAW menjawab, “Jika seorang budak wanita melahirkan majikannya, dan jika Anda melihat orang yang tidak beralas kaki, tidak berpakaian, miskin, dan penggembala kambing saling bermegah-megahan meninggikan bangunan.”Kemudian lelaki itu pergi. Aku diam sejenak lalu beliau bersabda, “Hai Umar! Tahukah kamu siapa yang bertanya itu?” Aku menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.”Beliau bersabda, “Sesungguhnya dia Jibril yang datang kepada kalian untuk mengajarkan agama kalian.” HR Muslim no 8Syaikh bnu Utsaimin menyebutkan banyak 30 faidah yang bisa dipetik dari hadits ini. Yang utama adalah bahwa Islam memiliki lima rukun dan iman mencakup enam adalah amalan-amalan anggota badan dan iman sebagai amalan-amalan hati. Sedangkan penjelasan tentang ihsan yaitu manusia beribadah kepada Tuhannya dengan ibadah yang mengharapkan dan menginginkan Wajah Allah, seolah-olah ia melihatnya, sehingga ia ingin sampai kepada-Nya. Jika ia tidak sampai pada tingkatan tersebut, maka kepada derajat kedua yaitu beribadah kepada Allah karena takut dan menghindari Hari Kiamat merupakan ilmu yang tersembunyi sehingga barang siapa yang mengklaim mengetahuinya, maka ia berdusta. Hari Kiamat hanya memiliki tanda-tanda. Pertama yang sudah berlalu, kedua muncul dalam bentuk baru, dan ketiga tidak datang persis menjelang Hari Kiamat. Yang keempat, ada tanda-tanda terbesar seperti turunnya Isa putra Maryam, Dajjal, Ya’juj dan Ma’juj, dan terbitnya matahari di tempat terbenamnya.jak Kajian Arbain An Nawawi Hadist ke-02 Islam, Iman dan Ihsan عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضاً قَالَ بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعْرِ، لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ، وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ، حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ يَا مُحَمَّد أَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِسْلاَمِ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم اْلإِسِلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكاَةَ وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً قَالَ صَدَقْتَ، فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ، قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِيْمَانِ قَالَ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ. قَالَ صَدَقْتَ، قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِحْسَانِ، قَالَ أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ . قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنِ السَّاعَةِ، قَالَ مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ. قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَاتِهَا، قَالَ أَنْ تَلِدَ اْلأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِي الْبُنْيَانِ، ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيًّا، ثُمَّ قَالَ يَا عُمَرَ أَتَدْرِي مَنِ السَّائِلِ ؟ قُلْتُ اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمَ . قَالَ فَإِنَّهُ جِبْرِيْلُ أَتـَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِيْنَكُمْ Dari Umar radhiallahuanhu juga dia berkata Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam seraya berkata “ Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”, maka bersabdalah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah Tuhan yang disembah selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu “, kemudian dia berkata “ anda benar “. Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi “ Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda “ Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, kemudian dia berkata “ anda benar“. Kemudian dia berkata lagi “ Beritahukan aku tentang ihsan “. Lalu beliau bersabda “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau” . Kemudian dia berkata “ Beritahukan aku tentang hari kiamat kapan kejadiannya”. Beliau bersabda “ Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya “. Dia berkata “ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “, beliau bersabda “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, kemudian berlomba-lomba meninggikan bangunannya “, kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau Rasulullah bertanya “ Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. aku berkata “ Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui “. Beliau bersabda “ Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian bermaksud mengajarkan agama kalian“ [HR Muslim, no. 8] Faidah Disunnahkan untuk memperhatikan kondisi pakaian, penampilan dan kebersihan, khususnya jika menghadapi ulama, orang-orang mulia dan penguasa. Siapa yang menghadiri majlis ilmu dan menangkap bahwa orang–orang yang hadir butuh untuk mengetahui suatu masalah dan tidak ada seorangpun yang bertanya, maka wajib baginya bertanya tentang hal tersebut meskipun dia mengetahuinya agar peserta yang hadir dapat mengambil manfaat darinya. Jika seseorang yang ditanya tentang sesuatu maka tidak ada cela baginya untuk berkata “Saya tidak tahu“, dan hal tersebut tidak mengurangi kedudukannya. Kemungkinan malaikat tampil dalam wujud manusia. Termasuk tanda hari kiamat adalah banyaknya pembangkangan terhadap kedua orang tua. Sehingga anak-anak memperlakukan kedua orang tuanya sebagaimana seorang tuan memperlakukan hambanya. Tidak disukainya mendirikan bangunan yang tinggi dan membaguskannya sepanjang tidak ada kebutuhan. Didalamnya terdapat dalil bahwa perkara ghaib tidak ada yang mengetahuinya selain Allah ta’ala. Didalamnya terdapat keterangan tentang adab dan cara duduk dalam majlis ilmu. Hadits ini disebut Ummu As-Sunnah, induknya Islam sebagaimana kata Imam Al-Qurthubi. Islam dan iman itu berbeda. Ini masuk dalam kaedah idza ijtama’a iftaroqo, wa idza iftaroqo ijtama’a, jika disebut bersamaan maksudnya berbeda, jika disebut berbeda tempat, maka maksudnya sama. Yang dimaksud Islam adalah amalan lahiriyah, sedangkan Iman adalah amalan batin. Tingkatan paling tinggi seorang hamba berinteraksi dengan Allah disebut Ihsan. Ihsan ada dua tingkatan a tingkatan thalab berharap, yaitu engkau beribadah kepada Allah, seakan-akan engkau melihat-Nya; b tingkatan harb takut, yaitu ingatlah Allah melihatmu. Tingkatan thalab lebih tinggi dari tingkatan harb. Yang rugi adalah jika tingkatan thalab dan harb tidak bisa dicapai. Malaikat bisa berada dalam bentuk manusia. Hendaklah berakhlak yang baik ketika berada di hadapan guru yang mengajarkan ilmu. Kiamat punya tanda-tanda dan yang mengetahui kapan datangnya kiamat hanyalah Allah. Di antara maksud seorang budak melahirkan majikannya adalah banyaknya bentuk kedurhakaan anak pada orang tuanya, sampai-sampai anak memperlakukan ibunya layaknya pembantu. Sekarang ini sudah bisa kita saksikan, dan banyak terjadi. Karenanya hati-hatilah kita jangan sampai kita menjadi bagian dari tanda-tanda kiamat. Materi Kajian Arbain An-Nawawi Pemateri Ustadz Al-Fiqhy, Lc. Tempat Masjid Besar Kaum Ujung Berung Bandung Waktu 09 November 2019 Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan share konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه "Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” HR. Muslim no. 1893 Hadits arbain – Sebagaimana disepakati dan seharusnya kita sebagai orang islam yang beriman yakini, bahwa hadits merupakan sumber hukum kedua dalam islam setelah Al-Quran. Karenanya, kemampuan untuk memahami hadits menjadi faktor penting dalam kehidupan beragama Islam itu sendiri. Hadits Arbain sendiri memiliki beberapa keistimewaan. Kandungan hadits-hadits pilihan Imam Nawawi ini memiliki tema-tema sederhana sehingga mudah dipahami, sekaligus memiliki makna mendalam dan cakupan yang luas bagi aspek kehidupan manusia. Seperti bagaimana pedoman dasar dalam beragama Islam, tatacara hablum minallah dan hablum minannas. Juga rambu-rambu adab yang seharusnya diperhatikan oleh seorang Muslim. Tema-tema tersebut insha Allah tetap relevan sampai kapan pun. Diantaranya ialah, hadits arbain nawawi ke 2 yang mengutarakan perkara iman, islam, dan ihsan. Malaikat Jibril yang bertanya tentang iman, islam dan ihsan عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضًا قَالَ ” بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوسٌ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم ذَاتَ يَوْمٍ، إذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ، شَدِيدُ سَوَادِ الشَّعْرِ، لَا يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ، وَلَا يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ. حَتَّى جَلَسَ إلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه و سلم . فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إلَى رُكْبَتَيْهِ، وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ،وَقَالَ يَا مُحَمَّدُ أَخْبِرْنِي عَنْ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم الْإِسْلَامُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، وَتُقِيمَ الصَّلَاةَ، وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ، وَتَصُومَ رَمَضَانَ، وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إنْ اسْتَطَعْت إلَيْهِ صَدَقْت . فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ!قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَنْ تُؤْمِنَ بِاَللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ، وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ صَدَقْت. قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّك تَرَاهُ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ فَأَخْبِرْنِي عَنْ السَّاعَةِ. قَالَ مَا الْمَسْئُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنْ فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَاتِهَا؟ قَالَ أَنْ تَلِدَ الْأَمَةُ رَبَّتَهَا، وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِي الْبُنْيَانِ. ثُمَّ انْطَلَقَ، فَلَبِثْتُ مَلِيًّا،ثُمَّ قَالَ يَا عُمَرُ أَتَدْرِي مَنْ السَّائِلُ؟.‫‬قُلْتُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ فَإِنَّهُ جِبْرِيلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِينَكُمْ Dari Umar radhiallahuanhu juga dia berkata “Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam seraya berkata, “Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam?” Maka Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah Tuhan yang disembah selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu.” Kemudian dia berkata, “Engkau benar.“ Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi “Beritahukan aku tentang Iman.“ Lalu beliau bersabda, “Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.“ Kemudian dia berkata, “Engkau benar.“ Kemudian dia berkata lagi, “Beritahukan aku tentang ihsan.“ Lalu beliau bersabda, “Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau.” Kemudian dia berkata, “Beritahukan aku tentang hari kiamat kapan kejadiannya”. Beliau bersabda, “Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya.“ Dia berkata, “Beritahukan aku tentang tanda-tandanya. “ Beliau bersabda “Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, kemudian berlomba-lomba meninggikan bangunannya.“ Kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau Rasulullah bertanya, “Tahukah engkau siapa yang bertanya?” Aku berkata, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.“ Beliau bersabda, “Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian bermaksud mengajarkan agama kalian.“ Riwayat Muslim Hadits arbain ini mengandung banyak sekali intisari. Jika ada yang mau menjelaskan hadits ini secara keseluruhan pasti bisa menuangkan dalam satu kitab tebal. Beberapa yang dapat kami sampaikan secara singkat, sebagai berikut Menjelaskan akhlak Nabi yang begitu mulia. Beliau mau duduk bersama para sahabat, bukan hanya menyendiri dan melihat yang lain dari tempat tinggi. Adanya rukun islam yang lima dengan keutamaan shalatnya. Iman dan islam tidaklah sama, karena Jibril bertanaya, “Beritahukan padaku tentang islam.” Kemudian setelah itu bertanya, “ Beritahukan padaku tentang iman.” Islam untuk amalan-amalan lahiriah, seperti kata-kata lisan dan amalan-amalan anggota badan, sementara iman untuk amalan-amalan batin, seperti keyakinan dan amalan-amalan hati. Seperti firman Allah berikut قَالَتِ الْأَعْرَابُ آمَنَّا ۖ قُلْ لَمْ تُؤْمِنُوا وَلَٰكِنْ قُولُوا أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الْإِيمَانُ فِي قُلُوبِكُمْ ۖ وَإِنْ تُطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَا يَلِتْكُمْ مِنْ أَعْمَالِكُمْ شَيْئًا ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ Orang-orang Arab Badui itu berkata “Kami telah beriman”. Katakanlah “Kamu belum beriman, tapi katakanlah kami telah tunduk’, karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. Adanya rukun iman yang enam, keenam rukun ini akan menciptakan kekuatan memohon pada diri seseorang untuk taat dan takut kepada Allah. Siapapun yang mengingkari satu di antara enam rukun ini berarti dia kafir, karena mendustakan apa yang disampaikan Rasulullah. Penegasan adanya malaikat yang wajib diimani. Para malaikat bisa berubah wujud ke bentuk lain, karena Jibril mendatangi Nabi dalam bentuk seorang lelaki seperti disebutkan dalam hadits arbain ini. Malaikat adalah materi, seperti yang disampaikan Allah dalam surat Fathir 1 “Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan untuk mengurus berbagai macam urusan yang mempunyai sayap.” Kiamat adalah hal besar, tiada yang mengetahui kapan kiamat terjadi, kecuali Allah semata. Karena itu tanda-tandanya diberitahukan agar manusia mempersiapkan diri menghadapinya. Semoga Allah berkenan membuat sobat Cahayaislam dan seluruh mukmin mukminat siap untuk menghadapi hari akhir ini. Saat tidak mengetahui sesuatu, kita perlu untuk bertanya. Seperti Jibril yang bertanya “Beritahukan padaku apa tanda-tandanya.” Orang yang bertanya suatu ilmu adalah guru jika memang tahu jawabannya, dalam hadits arbain ini yang mengajari adalah Nabi tetapi karena pertanyaan yang disampaikan Jibril, Jibril dalam hal ini bertindak sebagai guru, mengapa? Seorang murid yang mengetahui suatu permasalahan kemudian menanyakan hal tersebut meski sudah tahu jawabannya karena ia merasa permasalahan tersebut penting untuk diketahui banyak orang, dan ketika pertanyaan tersebut dijawab dengan tepat di situlah murid sama seperti guru. Kumpulan hadits arbain dan penjelasannya tidak hanya mudah dipahami namun juga mampu menjawab persoalan kehidupan pribadi maupun sosial. Dengan semakin membumi’nya hadits arbain, masih diperlukan sebuah kajian yang mengupas seluk-beluk yang ada di dalamnya. Agar keistimewaan yang dikandung dapat dinikmati dengan mudah oleh berbagai kalangan, termasuk sebagian dari kita yang tak sempat berguru langsung kepada ustad atau guru ngaji. Jangan lupa juga untuk mengintip sejenak ulasan hadits arbain nomor 1 yang telah tim Cahayaislam jelaskan dikesempatan sebelumnya disini. Semoga artikel tentang hadits arabain nomor 2 ini dapat sedikit menjawab kebutuhan pembaca dan mengilhami berbagai hikmah dari kebaikan hadits ini. Kali ini akan dishare kumpulan hadits tentang iman lengkap dalam tulisan bahasa arab dan artinya. Hendaknya kita sebagai seorang muslim memahami apa hakikat keimanan yang benar dalam agama islam. Semua perkara iman, islam dan ihsan ini bisa kita temui di berbagai dalil baik ayat suci Al Quran dan hadits Rasulullah SAW. Pengertian iman sendiri Secara bahasa berarti pembenaran hati, kemantaban hati atau percaya,. Sedangkan menurut istilah, iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan perbuatan. Dengan demikian, pengertian iman kepada ALLAH SWT adalah membenarkan dengan hati bahwa ALLAH SWT itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata. Adapun secara syari’at, iman berarti mengetahui ALLAH SWT dan sifat-sifatnya disertai dengan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua yang dilarang-Nya. Dengan begitu, seorang muslim bisa dikatakan memiliki iman yang sempurna jika ia memenuhi semua unsur tersebut. Apabila seseorang mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah, tetapi tidak diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan, maka orang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai mukmin yang sempurna. Sebab, ketiga unsur keimanan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan. Pembahasan iman ini sangatlah luas, kita bisa melihat berbagai dalilnya dalam kitab suci Al Quran dan hadist hadist tentang iman. Dalam sebuah ayat Al Quran, ALLAH SWT berfirman sebagai berikut إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آَمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ Artinya “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah orang-orang yang hanya beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu, dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.” QS al-Hujurât 15. Iman sendiri berbgai macam, jika kita merujuk kepada rukun iman dalam islam. Maka ada Iman kepada ALLAH SWT, Iman kepada malaikat, Iman kepada kitab ALLAH SWT, Iman kepada Rasul, Iman kepada hari akhir serta Iman kepada qada dan qadar takdir baik dan buruk dari ALLAH SWT. Keimanan ini sangatlah penting karena merupakan bekal kita kelak di akhirat. Seorang muslim yang beriman dan bertakwa kepada ALLAH SWT, maka insyaallah kita akan masuk dalam syurga dan ALLAH SWT ridho kepada kita. Namun menjadi hamba yang beriman tidaklah mudah, terkadang iman naik dan turun tidak menentu. Untuk itu perlu kiranya kita mempelajari sabda Nabi Muhammad SAW dalam hadits hadist tentang iman agar kita selalu daam ketaatan dan amal shaleh. Dan untuk lebih jelasnya simak berikut ini daftar kumpulan hadits tentang iman islam dan ihsan lengkap dalam lafadz arab dan terjemahan bahasa Indonesianya. Hadits Tentang Iman, Islam dan Ihsan Lengkap حَدِيْثُ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ النبي ص م بَارِزًا يَوْمًا لِلنَّاسِ فَأَتَاهُ رَجُلٌ فَقَالَ مَاالْاِيْمَانُ؟ قَالَ الْاِيْمَانُ اَنْ تُؤْمِنُ بِالله وَمَلَائِكَتِهِ وَبِلقَائِهِ وَبِرُسُلِهِ وَتُؤْمِنَ بِالبَعْثِ،قَالَمَاالْاِسْلاَمُ؟ قَالَ الْاِسْلاَمُ اَنْ تَعْبُدَاللهَ وَلَاتُشْرِكْ بِهِ وَتُقِيْمَ الصَّـلَاةَ وَتُؤَدِّىَ الزَّكَاةَ الْمَفْرُوْضَةَ وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ. قَالَ مَاالْاِحْسَانُ؟ قَالَ اَنْ تَعْبُدَاللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ، فَأِنهُ يَرَاكَ. قَالَ مَتَى السَّـاعَةُ؟ قَالَ مَااْلمسْـئُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّـائِلِ، وَسَأُخْبِرُكَ عَنْ اَشْرَاطِهَا، اِذَا وَلَدَتِ الاَمَةُ رَبَّهَا، وَاِذَاَ تَطَاوَلَ رُعَاةُ الْاِبِلِ الْبَهْمُ فِى الْبُنْيَانِ، فِى خَمْسٍ لَايَعْلَمُهُنَّ اِلّااللهُ. ثُمَّ تَلاَ النَّبِىُّ ص م اِنَّ اللهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السّـاعَةِ،الآية. ثُمَّ اَدْبَرَ. فَقَلَ رُدُّوْهُ، فَلَمْ يَرَوْا هَذاَ جِبْرِيْلُ جَاءَ يُعَلِّمُ النَّاسَ دِيْنَهُمْ. Artinya Hadits Abu Hurairah ra. Dimana ia berkata “pada suatu hari Nabi SAW. Berada di tengah-tengah para sahabat, lalu ada seseorang datang kepada beliau lantas bertanya “Apakah iman itu?”. Beliau menjawab “Iman adalah kamu percaya kepada Allah dan malaikatNya, percaya dengan adanya pertemuan denganNya, dan dengan adanya rasul-rasulNya, dan kamu percaya dengan adanya hari kebangkitan setelah mati”. Ia bertanya “Apakah Islam itu?”. Beliau menjawab “Islam yaitu kamu yang menyembah kepada Allah dan tidak mempersekutukanNya, mendirikan shalat, menunaikan zakat yang diwajibkan, dan berpuasa pada bulan ramadhlan”. Ia bertanya “Apakah Ihsan itu?”. Beliau menjawab “kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihatNya, dan jika kamu tidak bisa seakan-akan melihatNya maka beryakinlah bahwa sesungguhnya Allah melihat kamu”. Ia bertanya “Kapan hari kiamat itu?”. Beliau menjawab “Orang yang ditanya tentang hari kiamat itu tidak lebih tahu daripada orang yang bertanya. Akan tetapi aku akan memberitahukan kepadamu tentang tanda-tandanya yaituapabila seorang budak perempuan melahirkan tuannya, apabila pengembala unta dan ternak berlomba-lomba dalam bangunan; dalam lima hal tidak mengetahuinya kecuali Allah”. Kemudian Nabi SAW. Membaca ayat yang artinya “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisiNya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat; dan Dialah yang menurunkan hujan dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi maha mengenal”. Orang yang bertanya itu lantas pergi , lalu beliau bersabda “itu adalah Jibril yang datang untuk mengajarkan manusia tentang agama mereka”. HR Bukhari; Muslim . حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى قَالَ أَخْبَرَنَا حَنْظَلَةُ بْنُ أَبِي سُفْيَانَ عَنْ عِكْرِمَةَ بْنِ خَالِدٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ.رواه البخاري Artinya Abdullah ibn Musa telah menceritakan kepada kami, ia berkata bahwa Hanzhalah ibn Abi Sufyan telah memberitakan kepada kami, dari Ikrimah ibn Khalid, dari ibn Umar berkata Rasulullah saw. telah bersabda “Islam didirikan atas lima perkara, yakni bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah swt, dan Muhammad adalah utusan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, dan berpuasa dibulan Ramadhan”. Al-Bukhari حَدِيثُ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ عَلَى رَجُلٍ مِنَ الأَنْصَارِ وَهُوَ يَعِظُ أَخَاهُ فِي الْحَيَاءِ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعْهُ فَإِنَّ الْحَيَاءَ مِنَ الإِيْمَانِ Ibnu Umar berkata bahwa Nabi SAW melewati melihat seorang lelaki kaum Anshar yang sedang menasehati saudaranya karena malu, maka Nabi SAW telah bersabda Biarkanlah ia karena sesungguhnya malu itu sebagian dari iman. أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ Iman adalah engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan engkau beriman kepada qadar, yang baik dan yang buruk. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أًوْ لِيَصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ. [رواه البخاري ومسلم] Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda, "Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau diam, siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia menghormati tetangganya dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya" Riwayat Bukhari dan Muslim حَدِيْثُ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا سَمِعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا يَعِظُ اَخَاهُ فِيْ الحَيَاءِ فَقَالَ الحَيَاءُ مِنَ الْلأِيْمَانِ Diriwayatkan dari Abu Umar Ra katanya Nabi Saw mendengar seorang menasehati saudaranya dalam hal malu dan menganggap perbuatan itu buruk, lalu Nabi Saw bersabda. malu itu sebagian dari iman” الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ شُعْبَةً أَفْضَلُهَا لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَوْضَعُهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنْ الطَّرِيقِ وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنْ الْإِيمَان “Iman itu ada tujuh puluh sekian cabang, iman yang paling utama adalah persaksian bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan rasa malu adalah salah satu cabang dari keimanan.”HR Bukhori, HR Muslim. الايمان معرفة بالقلب و قول باللسا ن و عمل بالاركان رواه الطبران Artinya “Iman adalah pengakuan dengan hati, pengucapan dengan lisan, dan pengamalan dengan anggota badan.”HR Thabrani عَنْ اَنَسٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَ جَدَ حَلَاوَةَ الإِيْمَانِ أنْ يَكُوْنَ اللهُ وَ رَسُوْلُهُ اَحَبَّ اِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَاَنْ يُحِبَّ الْمَرْءُ لَا يُحِبُّحُ اِلَّا لِلهِ وَ اَنْ يَكْرَهَ اَنْ يَعُوْدَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ اَنْ يُقْذَفَ فِى الْنَّا رِ. رواه البخاري Artinya Dari Anas dari Nabi SAW, beliau bersabda tiga hal bila terdapat pada diri seseorang, maka ia mendapatkan manisnya iman, yaitu apabila Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari pada yang lain, apabila ia mencintai seseorang hanya karena Allah, dan apabila ia benci untuk kembali ke dalam kekafiran sebagaimana bencinya untuk dicampakkan ke dalam neraka. HR. Bukhari Dari Anas bin Malik radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ “Tidak sempurna keimanan salah seorang dari kalian sampai dia mencintai kebaikan untuk saudaranya sesuatu yang dia cintai untuk dirinya”. HR. Bukhari dan Muslim. لَا يَزْنِي الزَّانِي حِينَ يَزْنِي وَهُوَ مُؤْمِنٌ ، وَلَا يَشْرَبُ الْخَمْرَ شَارِبُهَا حِينَ يَشْرَبُهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ ، وَلَا يَسْرِقُ السَّارِقُ حِينَ يَسْرِقُ وَهُوَ مُؤْمِنٌ ، وَلَا يَنْتَهِبُ نُهْبَةً يَرْفَعُ النَّاسُ إِلَيْهِ فِيهَا أَبْصَارَهُمْ حِينَ يَنْتَهِبُهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ “Tidaklah seseorang berzina dalam keadaan beriman, tidaklah seseorang meminum minuman keras ketika meminumnya dalam keadaan beriman, tidaklah seseorang melakukan pencuria dalam keadaan beriman dan tidaklah seseorang merampas sebuah barang rampasan di mana orang-orang melihatnya, ketika melakukannya dalam keadaan beriman.” HR. Bukhari dan Muslim. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, لَا إِيمَانَ لِمَنْ لَا أَمَانَةَ لَهُ “Tidak keimanan bagi mereka yang tidak memiliki amanah.” عَنْ أَبِيْ مَالِكْ الْحَارِثِي ابْنِ عَاصِمْ اْلأَشْعَرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الطُّهُوْرُ شَطْرُ اْلإِيْمَانِ، وَالْحَمْدُ للهِ تَمْلأُ الْمِيْزَانِ، وَسُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ تَمْلأُ - أَوْ تَمْلآنِ - مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَاْلأَرْضِ، وَالصَّلاَةُ نُوْرٌ، وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ، وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ . كُلُّ النَّاسِ يَغْدُو فَباَئِعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَوْ مُوْبِقُهَا [رواه مسلم] Dari Abu Malik, Al Harits bin Al Asy'ari' Suci itu sebagian dari iman, bacaan alhamdulillaah memenuhi timbangan, bacaan subhaanallaah dan alhamdulillaah keduanya memenuhi ruang yang ada di antara langit dan bumi. Shalat itu adalah nur, shadaqah adalah pembela, sabar adalah cahaya, dan Al-Qur'an menjadi pembela kamu atau musuh kamu. Setiap manusia bekerja, lalu dia menjual dirinya, kemudian pekerjaan itu dapat menyelamatkannya atau mencelakakannya".HR. Muslim عَنِ ابْنِ حَجَرٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ الله صَلىَّ الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ أْلإِيْمَانُ مَعْرِفَةٌ بِاْلقَلْبِ وَقَوْلٌ بِالِّلسَانِ وَعَمَلٌ بِاْلأَرْكَانِ رواه ابن ماجه والطبراني Artinya “Dari Ibnu Hajar Radhiyallahu Anhu beliau berkata Rasulullah SAW telah bersabda Iman adalah Pengetahuan hati, pengucapan lisan dan pengamalan dengan anggota badan” Ibnu Majah dan At-Tabrani. حَدِيْثُ اَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ أَنَّ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ اُمِرْتُ اَنْ اُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَقُوْلُوْا لَآ اِلَهَ اِلَّا اللهُ فَمَنْ قَالَ لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ عَصَمَ مِنِّيْ مَا لَهُ وَنَفْسَهُ اَلَّا بِحَقّهِ وَحِسَابُهُ عَلَى اللهِ Diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra. Katanya “Aku diarahkan supaya memerangi manusia sehingga mereka mengucapkan dua kalimah syahadat. Siapa yang mengucapkannya berarti dia dan hartanya bebas dari aku kecuali dibenarkan oleh syariat dan segala-galanya terserahlah kepada Allah Swt untuk menentukannya. عَنْ أَبِيْ سَعِيْدِ اْلخُدْرِيِّ رَضِيَ الله ُعَنْهُ ، قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ الله ِصَلي الله عليه وسلم يَقُوْلُ مَنْ رَّأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ ، فَإِنْ لمَّ ْيَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ ، فَإِنْ لمَّ ْيَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ ، وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ . رواه مسلم [ رقم 49 ] Artinya “Dari Abu Sa’d Al-Khudriy Radhiyallahu Anhu, beliau berkata Saya pernah mendengar Rasulallah SAW berkata barang siapa diantara kalian melihat suatu kemunkaran maka hendaknya dia merubah dengan kekuasannya, apabila dia merasa tidak mampu maka dengan lisannya, maka apabila dia tidak mampu hendaknya dia membenci kemunkaran tersebut dengan hatinya, yang demikian itu adalah tingkatan iman yang paling lemah ” Muslim. عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله ُعَنْهُ ، أَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ رواه البخاري و مسلم Artinya “Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu Sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda barang siapa yang beriman kepada Allah hari akhir maka hendaknya dia mengormati tidak menyakiti tetangganya orang yang berada di sekelilingnya” . Bukhari dan Muslim. وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الْأِيْمَانِ Diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra katanay Rasulullah Saw bersabda “Iman terdiri lebih dari tujuh puluh bagian, dan malu dalah salah satu dari bagian-bagian Iman.” حَدِيْثُ اَنَسِ بن مالك رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يُؤْمِنُ اَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبُّ لِأَحِيْهِ اَوْ قَالَ لِجَارِهِ مَا يَحِبُّ لِنَفْسِهِ Diriwayatkan dari Anas bin Malik Ra katnya Nabi Saw telah bersabda “tidak sempurna iman seseorang itu, sebelum ia mengasihi saudaranya sebagaimana ia mengasihi dirinya sendiri.” Demikianlah artikel mengenai kumpulan hadits tentang iman lengkap bahasa arab dan artinya. Insyaallah semua daftar hadist Nabi Muhammad SAW diatas bermanfaat dan bisa menjadi referensi pengetahuan dalam memehami apa arti keimanan, islam dan ihsan yang benar. Wallahu a'lam.

hadits arbain tentang iman